Minggu, 16 Februari 2020

SEJARAH SINGKAT CANDI BOROBUDUR



Sudah sepatutnya kita mengetahui, bagaimana sejarah mengenai Candi Borobudur yang berdiri megah hingga saat ini. Seperti perkatan Bungkarno agar kita mempelajari dan tidak melupakan sejarah. Barikut ini adalah sejarah singkat mengenai penemuan Candi Borobudur hingga tahap restorasi.

Candi Borobudur termasuk salah satu kuil Budha, Candi, atau monumen Budha terbesar di Dunia.  Candi Borobudur memiliki luas 15.129 m2 dan tingginya mencapai 34,5m yang tersusun dari 55.000 m3 bebatuan. Kemegahan Candi Borobudur tidak lepas dari hebatnya orang Indonesia pada masa lalu.

Terdapat sejarah panjang tentang berdirinya Candi Borobudur. Yang kemudian sampai saat ini belum ditemukan bukti yang pasti. Tentang siapa yang membangun dan apa tujuan dari pembangunan Candi Borobudur tersebut. Namun diperkirakan Candi Borobudur dibangun pada tahun 750-800 M. Perkiraan ini berdasarkan pada perbandingan dari jenis aksara yang tertulis di kaki tertutup Karmawibhangga. Yang umumnya digunakan pada prasasti kerajaan pada abad ke 8 dan abad ke 9.

Candi Borobudur dibangun pada masa kerajaan dinasti Syailendra di Jawa Tengah. Yang diperkirakan dibangun pada kurun waktu 75 hingga 100 tahun lamanya. Konon Candi Boroudur benar-benar rampung pada masa pemerintahan R aja Samaratungga pada tahun 825 M. Namun karena kurangnya bukti tertulis yang otentik. Membuat  sejarah pembangunan Candi Borobudur masih sedikit kabur.

Selain itu sempat ada ketidak jalasan tentang Candi Borobudur. Yang termasuk peninggalan agama apa?, apakah Budha atau Hindu.  Karena diketahui bahwa keluarga dinasti Syailendra adalah penganut agama Budha. Namun disisi lain ditemukan Prasasti Sujamerto yang menunjukan bahwa awalnya mereka mungkin beragama Hindu Syiwa. Di daerah itu memang banyak dibangun berbagai Candi Hindu dan Budha. Ada juga Candi Suci Siwa Lingga dikawasan Borobudur yang merupakan Candi Hindu.

Meskipun demikian, para sejarawan menyepakati bahwa Candi Borobudur adalah peninggalan agama Budha. Candi Borobudur sendiri dibangun hampir bersamaan dengan Candi-candi yang ada di dataran Perambanan. Meskipun pembangunannya rampung terlebih dahulu sekitar tahun 800 M.

Berdasarkan penelitian, mulanya Candi Borobudur adalah sebuah rancangan stupa tunggal  yang sangat besar. Namun karena stupa yang sangat besar tersebut dianggap dapat membahayakan. Kemudian setupa tersebut dibongkar dan diganti menjadi tiga barisan setupa kecil dan satu setupa induk seperti sekarang.

Menurut bukti-bukti sejarah Candi Borobudur sempat ditinggalkan pada abad ke 14. Dan beberapa abad kemudian sepat tidak diketahui tentang keberadaan Candi Borobudur ini. Diakibatkan karena tertimbun oleh tanah dan membentuk sebuah bukit yang oleh masarakat sekitar diberinama Redi Brobudur.

Dalam sebuah prasasti yakni prasasti CALCUTTA, tertulis sebuah kata AMAWA yang berarti lautan susu. Kata tersebut kemudian diartikan sebagai lahar merapi. Dari sini muncul dugaan bahwa hilangnya Candi Borobudur akibat tertimbun oleh lahar dingin dari gunung merapi.  
         
          Kemudian pada masa Kolonial Belanda Thomas Stamford Raffles yang pada saat itu, ia ditunjuk sebagai Gubernur Jendral Inggris di Jawa. Ia memiliki minat istimewa terhadap sejarah jawa. Dan pada kunjungan inspeksinya di Semarang pada tahun 1914. Ia  mendapat informasi dari bawahannya mengenai adanya sebuah bukit yang dipenuhi oleh bebatuan berukir yang berada jauh di dalam hutan. Karena terhalang oleh tugasnya sebagai Gubernur Jendral ia tidak dapat pergi sendiri untuk mencari bangunan itu. Lalu kemudian Rafflespun akhirnya mengutus Cornelius seorang insinyur Belanda untuk menyelidiki mengenai bukit tersebut.
            
          Dua bulan kemudian Cornelius beserta dua ratus bawahannya menebang pepohonan dan semak belukar yang tumbuh di bukit Borobudur. Dan membersihkan lapisan tanah yang mengubur candi ini. Namun karena ancaman longsor iapun tidak dapat meneruskan penggalian tersebut. Kemudian iapun melaporkan penemuannya kepada Raffles. Termasuk menyerahkan berbagai gambar seketsa Candi Borobudur. Meskipun penumuan tersebut hannya menyebutkan beberapa kalimat. Namun Raffles dianggap telah berjasa atas penemuan kembalinya monmen ini. Serta menarik perhatian Dunia atas keberadaan monumen yang telah hilang tersebut.
            
       Lalu pada tahun 1835 seorang pejabat pemerintaha Hindia Belanda yang benama Hardmen meneruskan kerja Kornelius. Hingga pada akhirnya tahun 1865 seluruh bagian monumen telah tergali dan terlihat. Minatnya pada Borobudur lebih bersifat pribadi daripada ugas kerjanya. Hardment tidak menulis laporan atas kegiatannya. Secara khusus beredar kabar bahwa ia telah menemukan arca Budha besar di Stupa Utama.
      
           Pada tahun 1842 Hartmen menyelidiki setupa utama, meskipun apa yang ia temukan tetap menjadi misteri. Karena bagian dalam setupa tersebut ternyata kosong. Proses penelitian Candi Borobudur yang dilakukan oleh pemerintahan Hindia Belanda ini terjadi selama puluhan tahun. Dan dalam kurun waktu yang cukup lama tersebut. Candi Borobudur sempat menjadi korban keserakahan atas keserakahan para penjajah.

         Banyak bagian dari  Candi Borobur telah menjadi Cinderamata dan pendapatan bagi pencuri serta kolektor pemburu artepak. Salah satu bagian yang paling banyak dicuri adalah kepala arca Bhuda. Karena untuk membawa seluruh bagian dar arca Bhuda tersebut tidaklah mudah. Oleh karnanya para pencuri arca sengaja menjungkirkan dan menjatuhkan arca tersebut hingga kepalanya terpenggal. Itulah sebabnya kini Candi Borobudur banyak ditemukan arca Bhuda yang tanpa kepala.


    
         Kegiatan penjarahan artepak tersebut terus berlanjut hingga akhirnya muncul niatan para pemerintah  kolonial. Untuk menjaga, melestarikan dan memugar Candi Borobudur, dan proses pemugaran ini terjadi pada tahu 1900 M. Dibentuklah komisi yang terdiri atas tiga pejabat untuk meneliti monumen tersebut. Yang terdiri dari seorang sejarawan seni yang bernama Brendest, tentara belanda yang bernama Yudor Panjat dan Insinyur ahli konstruksi yang bernama Van The Car.
   
     Setelah indonesia merdeka pemerintahpun beberapa kali melakukan pemugaran meskipun bersekala kecil. Pada akhir tahun 1960 an pemerintah Indonesia telah memintaan kepada masyarakat Internasional. Untuk melakukan pemugaran besar-besaran terhadap Candi Borobudur untuk melindungi menumen ini. Pemerintah Indonesia kemudian bekerjasama dengan UNESCO mengambil langkah untuk perbaikan terhadap keseluruhan Candi. Proyek pemugaran terbesar ini dilakukan pada tahun1975 hingga 1982.
    

     Setelah renofasi tersebut selesai, tepatnya pada 13 desember 1991. UNESCO kemudian memasukkan Candi Borobudur kedalam daftar situs Warisan Dunia dan masuk dalam Kriteria Budaya. Itulah penjelasan singkat mengenai sejarah Candi Borobudur hingga tahap restorasinya. Semoga sekarang kita lebih paham mengenai Candi Borobudur serta tidak melupakan sejarah.

SEMOGA BERMANFAAT !!!JJJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar